Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada
di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang
menyebarkan agama Islam ditanah Jawayang disebut dengan Walisongo. Pendiri
masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan
Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Masjid Agung Demak juga telah dicalonkan untuk menjadi Situs
Warisan Dunia UNESCO semenjak tahun 1995.
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi.
Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Tiang ini
konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal.
Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang
ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri
dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di
Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, bertuliskan Condro Sengkolo, yang
berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau
887 H.
Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan Masjid Maha karya
abadi yang karismatik ini dengan memberi prasasti bergambar bulus. Ini
merupakan Condro Sengkolo Memet, dengan arti Sariro Sunyi Kiblating Gusti yang
bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri dari kepala yang berarti angka 1
( satu ), kaki 4 berarti angka 4 ( empat ), badan bulus berarti angka 0 ( nol
), ekor bulus berarti angka 1 ( satu ). Bisa disimpulkan, Masjid Agung Demak
berdiri pada tahun 1401 Saka.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa
makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah
Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya
Masjid Agung Demak