Monday, April 30, 2012

Wisata Kuliner jeJAMURan Jogja



Kalau menikmati satai ayam atau pun satai kambing itu sudah biasa. Tapi kalau menikmati satai jamur? Hmm..ini baru berbeda! Beraneka ragam olahan jamur mulai dari satai jamur, sup jamur, jamur goreng yang renyah gurih bisa dinikmati di tempat ini. Penasaran?

Minggu lalu saya berkesempatan bertandang ke Jogja karena ada tugas kantor. Karena Jogja sudah cukup sering saya datangi saya selalu menyempatkan makan di tempat yang baru di Jogja. Berdasarkan hasil pencarian di internet saya menemukan resto yang terbilang baru. Yak, Jejamuran, sebuah resto yang menyajikan makanan berbahan dasar serba jamur.

Sempat bingung juga , bisa dibuat apa saja jamur tersebut. Pasti tidak jauh dari dibuat pepes dan campuran kuah untuk bistik pikir saya. Akhirnya setelah janjian dengan saudara yang memang tinggal di Jogja (tapi belum pernah juga ke Jejamuran) kami melangkahkan kaki ke resto itu.

Letaknya yang sedikit jauh mengharuskan saudara saya sering-sering bertelpon ke temannya untuk mencari lokasi. Arahnya hampir diluar pusat kota Jogja, dan agak 'nyempil'. Kebetulan kami tiba di resto tersebut sekitar pukul 8 malam lebih dan tentu saja perut sudah sangat keroncongan.

Saya sempat membaca beberapa review untuk menu spesialnya yaitu satai jamur dan jamur crispy. Tak perlu pikir-pikir lagi kami lantas memesan menu spesialnya itu serta menu tambahan lain seperti omelet jamur, sop jamur, jamur asam manis dan tongseng jamur.

Kami pesan sate jamur dengan porsi yang cukup banyak. Satu porsi sate jamur berisi sekitar 5-7 tusuk sate (saya lupa persisnya) yang disiram dengan saus kacang dan ditaburi potongan cabe merah. Rasa empuk dari jamur tersebut mengingatkan saya akan sate kulit ayam yang agak kenyal persis sekali hanya saja dibanding kulit ayam jelas ini non kolesterol.

Bumbu yang menyerap sempurna di sate tersebut sama sekali tidak menyisakan rasa jamur, sehingga kita tidak akan tahu kalau ini berasal dari jamur. Dibakar dengan kematangan yang cukup baik tanpa ada arang yang menempel pada masing-masing jamur di tusukannya. Sayangnya saking asyiknya saya makan saya lupa untuk tanya sate ini menggunakan jenis jamur yang mana.

Berikutnya saya coba jamur crispy, ini rasanya seperti produk makanan yang dulu pernah diorbitkan oleh salah satu restoran fastfood ayam yaitu skin fries. Garing dan empuk, bingung juga menerangkan bagaimana perpadauan antara garing dengan empuk karena bila garing biasanya keras karena cenderung terlalu kering. Namun tidak pada jamur crispy ini, memang adonan tepungnya cukup garing namun dibalik selimut kriukannya itu tersimpan jamur dengan ketebalan cukup dan rasa pas.

Makanan ini cocok untuk menu anak-anak yang cenderung suka gurih dan garing. Disajikan perporsi dalam piring oval yang agak kecil kemudian diberi satu sachet sambal saus dan bisa dimakan untuk 2 orang.

Makanan yang saya coba kemudian adalah sup jamur, berbahan dasar jamur merang, jamur kuping , bakso ikan dan campuran sayuran seperti wortel, buncis dan sawi putih. Rasanya memang seperti layaknya sop sayur bening dengan bumbu bawang putih, garam dan merica tanpa campuran bumbu lain. Namun karena di isi oleh beberapa jenis jamur, maka sup ini layak dicoba sebagai pembuka. Disajikan dalam mangkuk bakso sehingga porsinya lebih baik di makan untuk satu orang saja, tapi kalau mau berbagi juga bisa.

Nah menu selanjutnya saya coba namun hanya sedikit-sedikit karena pada saat saya coba itu tidak ada kekhususan pada rasanya. Saya coba tongseng jamur, kalau ini sih memang lebih baik tongseng daging sajalah. Koq sedikit aneh dengan kuah santan seperti kuah gule namun berisi jamur. Rasanya kurang pas untuk lidah saya.

Masih ada piring menu yang belum saya coba yaitu jamur asam manis. Menu ini sebenrnya sama saja dengan jamur crispy karena jamur digoreng dengan tepung berbumbu sampai dengan kering, kemudian disiram dengan saus asem manis. Saus yang berisi potongan paprika merah dan kuning serta beberapa potongan nanas , terasa pas dengan jamur crispy yang gurih. Meskipun sederhana, tapi menu ini sangat pas untuk teman nasi putih yang masih kemepul hangat.

Potongan jamur shitake yang diiris tipis kemudian dicampur dengan telur dan beberapa irisan daun bawang. Sebernarnya sih ini hampir mirip dengan dadar pada umumnya karena ketebalannya pun tidak lebih dari 1 cm saja. Untk soal rasa, cukuplah.
Namun dari semua yang saya makan memang tidak salah bila beberapa hasil review memberikan rekomendasi buat sate jamurnya dan saya acungi jempol khusus buat ide bahan dasar jamur ini. Walaupun saya bukan vegetarian , tapi menu di Jejamuran pas untuk mereka yang vegetarian.

Seporsi sate jamur cukup murah loh, cukup dengan merogoh kocek sebesar Rp 7.000,00 saja Anda sudah bisa menikmatinya. Sedangkan Sop jamur dan jamur asam manis hanya Rp 8.000,00, Rp 5.000,00 untuk jamur crispy dan Rp 15.000,00 untuk dadar shitake.

Jejamuran
Niron, Pandowohardjo, Sleman
Jogjakarta

Nama: Nurul Wrediningrum
Email: nwrediningrum[at]yahoo.com.sg

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...