Friday, March 23, 2012

Wisata Museum Kereta Kraton Jogja


Kereta-kereta Keraton Yogyakarta berjumlah sebanyak 18 buah. Kereta-kereta tersebut sekarang tersimpan di Museum Kereta Keraton Yogyakarta di Jl. Rotowijayan. Kereta-kereta tersebut kemudian dianggap pusaka dan diberi nama seperti pusaka-pusaka keraton lainnya. Nama-nama kereta tersebut adalah:

    Nyai Jimat
    Kyai Garudayaksa
    Kyai Jaladara
    Kyai Ratapralaya
    Kyai Jetayu
    Kyai Wimanaputra
    Kyai Jongwiyat
    Kyai Harsunaba
    Bedaya Permili
    Kyai Manik Retno
    Kyai Kuthakaharjo
    Kyai Kapolitin
    Kyai Kus Gading
    Landower
    Landower Surabaya
    Landower Wisman
    Kyai Puspoko Manik
    Kyai Mondrojuwolo

Kereta Nyai jimat dan Kyai Garudayaksa dianggap sebagai pusaka yang penting sehingga air bekas siraman kedua kereta tersebut dipercaya dapat memberikan kekuatan tertentu. Kereta-kereta Keraton Yogyakarta ini berdasarkan bentuknya dibedakan ke dalam 3 macam kelompok yaitu:

    Kereta terbuka beroda dua (misalnya Kapolitin)
    Kereta terbuka beroda empat (misalnya Kyai Jongwiyat, Landower, Landower Wisman, Landower Surabaya, Kyai Manik Retno, Kyai Jetayu, Bedoyo Permili)
    Kereta tertutup beroda empat (misalnya Nyai Jimat, Kyai Garudayaksa, Kyai Wimanaputra, Kyai Harsunaba, Kyai Kuthakaharjo, Kyai Puspoko Manik, Kyai Kus Gading).

Kereta jenis ke-3 ini merupakan kendaraan untuk keluarga Sultan. Kereta Kyai Jetayu digunakan oleh putra mahkota untuk menyaksikan pacuan kuda. Kereta Kyai Ratapralaya untuk membawa jenazah Sultan dan juga putra-putri Sultan. Kereta-kereta seperti: Landower, Landower Surabaya, Landower Wisman adalah kereta untuk para pengawal sultan.

Kereta Bedoyo Permili digunakan untuk membawa rombongan penari keraton atau abdi dalem. Kereta Kyai Jaladara dan Kyai Manik retno digunakan oleh Sultan untuk keperluan inspeksi ke luar kota. Kereta Kyai Jongwiyat digunakan oleh komandan prajurit keraton. Kereta kapolitin untuk kendaraan rekreasi Sultan.

Menurut dugaan sementara kereta-kereta milik Keraton Yogyakarta ini merupakan kereta yang bertipe Eropa. Tipe-tipe Eropa ialah: Coupe, Phaeton, Berline, Landau, Glaslandauer a la Daumont. Tipe Landau dan Glaslandauer ala Daumont merupakan kereta yang bagian atapnya dapat dibuka dan ditutup serta beroda empat. Tipe Vis-a-Vis merupakan kereta yang tidak mempunyai atap dan beroda empat. Tipe Phaeton merupakan kereta terbuka yang beroda empat. Tipe Curricle termasuk kereta terbuka, tetapi beroda dua.

Dari 18 kereta Keraton Yogyakarta, 13 kereta diketahui nama asal pembuatnya sedang yang lainnya tidak diketahui nama asal pembuatnya. Di antara 13 kereta, 7 kereta berasal Belanda dan Jerman dan 6 kereta berasal dari Semarang dan Yogyakarta. Nama-nama tersebut tertera pada tutup as roda.

Kereta tertua di Keraton Yogyakarta adalah Nyai Jimat 2 pendapat tentangnya:

    Berasal dari Belanda
    Berasal dari Inggris

Pendapat yang menyatakan bahwa kereta tersebut dari Belanda menerangkan bahwa kereta tersebut merupakan hadiah dari Gubernur Jendral Jacob Mossel (1750-1761). Hadiah tersebut diberikan kepada Sultan Hamengku Buwana I dan digunakan sampai dengan Sultan Hamengku Buwana III.

Pendapat yang kedua menyatakan bahwa Nyai Jimat adalah hadiah dari pemerintah Inggris (1811-1816) kepada Sultan Hamengku Buwana III. Kereta tersebut digunakan sampai dengan masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana V.

Kereta Kyai Mondrojuwolo adalah kereta yang berasal dari sekitar tahun 1820 dan dibuat di Jawa. Kereta ini berasal dari masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana III. Menurut tradisi keraton kereta Kyai Mondrojuwolo ini merupakan kendaraan Pangeran Diponegoro. Kyai Manik Retno dan Kyai Jaladara berasal dari masa Sultan Hamengku Buwana IV.

Pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VI dipesan tiga buah kereta:

    Kyai Harsunaba
    Kyai Garudayaksa
    Kyai Wimanaputra

Kereta Kyai Wimanaputra dan Kyai Harsunaba dibuat di pabrik G. Barendse,
Semarang. Kyai Garudayaksa dipesan pada tahun 1867 di pabrik Hermans en Co, Belanda. Pembuatannya selesai tahun 1869 dan selama 75 tahun menjadi kereta resmi atau kereta kebesaran Keraton Yogyakarta. Pada masa Sultan Hamengku Buwana VII kereta ini pernah dipugar dan pemugaran lagi dilakukan pada masa Sultan Hamengku Buwana IX.

Kyai Jongwiyat dan Kapolitin berasal dari masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII. Kyai Jongwiyat dibuat di pabrik kereta M.L.Hermans en Co, Den Haag. Kyai Jongwiyat pernah mengalami pemugaran sebanyak tiga kali. Pertama kali oleh KGPA Mangkubumi, adik Sultan Hamengku Buwana VII. Kedua, oleh BRM Raisulngalkari, sedangkan ketiga kalinya oleh BRM Hardjuno Darpito. Kereta Kyai Kapolitin tidak diketahui nama pembuatnya.

Pada masa pemerintah Sultan Hamengku Buwana VIII diketahui ada 9 buah kereta. Kereta Kyai Puspoko Manik dan Bedoyo Permili adalah buatan pabrik kereta G.Barendse, Semarang. Kereta Kyai Jetayu dan Kyai Ratapralaya dibuat di Rotowijayan, Yogyakarta. Menurut sejarahnya tidak lama setelah kereta selesai dibuat, Sultan Hamengku Buwana VIII wafat pada tahun 1938.

Kereta Landauer dan Landauer Wisman adalah kereta-kereta yang dibuat oleh Spyker, Belanda. Landauer Surabaya, Kyai Gus Gading, dan Kyai Kuthakaharjo masing-masing dibuat oleh Herman's Hage Belanda, Henrich & Veth Belanda dan Ed. Kuhlstein Berlin.

http://www.tembi.org

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...